Powered By Blogger

Jumat, 09 Mei 2014

Panduan Anti Mainstream #2




Sama halnya dengan cowok, dalam menghadapi kehidupan sehari hari atau lebih tepatnya dunia kasmaran. Gue saranin kalian(cewek) jangan terlalu mainstream mainstream banget dalam menghadapi makhluk yang dinamakan cowok. Iya, gue kasih tau ya cowok tuh udah mulai muak menghadapi cewek cewek yang mainstream. Apabila ada yang bertanya, "kenapa sampe sekarang cowok gak ada yang mau sama gue?", mungkin itulah masalahnya. sering kali cewek memperlakukan cowok sama halnya seperti cewek memperlakukan cowok lainnya. Mainstrem. Oke gak usah panjang lebar, karena kalau panjang panjang kasian cewek cewek, dan kalau lebar lebar kasian cowok cowok(yang tau tau aja). Agar kalian tidak tersesat disini gue akan memberikan panduan bagaimana mempelakukan cowok yang baik dan benar.


1. Jangan Gengsi

Iya, gengsi. Wahai kaum hawa ketahuilah gengsi tidak akan membuat diri kalian lebih cantik dari biasanya, malah gengsi menurut gue akan mempersulit keadaan. Katanya cewek ingin dimengerti, tapi malah mempersulit keadaan. Coba deh kalian pikirkan. Kami(cowok) telah lelah menghadapi cewek yang menuhankan gengsi. Pembenaran pembenaran "supaya tidak terkesan gampangan lah", "supaya dia penasaran lah", “supaya tahu seberapa besar usaha dia lah" semakin kesini semakin terlihat dipaksakan. Asal kalian tahu kami para cowok berpikir menggunakan logika, kami tidak suka menduga duga. Kami butuh cewek yang tidak menuhankan gengsi, kami butuh cewek yang kalau kangen bilang kangen, kalau cinta bilang cinta. Sekali lagi gue tekankan, gengsi malah akan menjadi bumerang yang mempersulit keadaan. Begitilulah kiranya suara hati para cowok.


2. Berikan Kebebasan

Layaknya burung yang bisa terbang bebas kesana kemari. Cowok(sebagai manusia yang mempunyai burung. Yang tau tau aja) juga harus dibebaskan memilih sesuai apa yang ada dalam hatinya tanpa paksaan dari cewek. Menurut survei, 9 dari 10 cewek akan membatasi gerak cowok(1 nya lagi jomblo), menurut gue terkesan egois.

"Gue kan melakukan itu semua karena gue cinta". Oke, cinta, gue percaya itu. Tapi, cinta kan bukan berarti kalian seenaknya memberdayakan cowok sesuka hati, cinta  juga bukan berarti kalian membatasi kebebasan cowok. Cinta seharusnya saling percaya satu sama lain, maaf bila gue terkesan sok tahu. Gue percaya, seperti apa yang bokap gue pernah bilang "cowok sejati tidak akan pernah mengingkari janjinya". Pahami baik baik kalimat itu. Kalian gak perlu takut, yang namanya cowok sejati gak bakal mungkin mengingkari janji. Sebutlah mereka banci bila mengingkari janji.

Yang akan gue suarakan disini. Sekali kali berikan kebebasan kepada cowok, mereka punya dunianya sendiri. Sekali kali, biarkan cowok berkumpul dengan teman temannya. Sekali kali, biarkan cowok bermain futsal dengan teman temannya. sekali kali, biarkan cowok nonton bola. Sekali kali, jangan mencampuri urusan mereka.

Akan ada saatnya cowok meluangkan waktunya untuk kalian. Akan ada saatnya.


3. Jangan Nyusahin

Gak cuma hidupnya yang susah, kadang kala cewek dalam hidupnya bakalan nyusahin makhluk paling suci dan paling lemah yang dinamakan cowok. Iya, pria bukan waria. Dalam menghadapi mahligai percintaan cepat atau lambat akan ada masa dimana cewek akan memperbudak makhluk paling suci ini. Bagi kalian(cowok) yang sudah merasakan perbudakan itu gue turut berduka cita, bagi yang belum? Tidak ada pandang bulu, kalian pasti akan merasakannya. Except : makhluk haus belaian dan kasih sayang(jomblo)

Sadarilah cewek, saat kalian mengisyaratkan cowok untuk menjemput/nganterin ke sekolah di saat itu pula kalian akan menambah beban penderitaan mereka. Gue berikan waktu sejenak untuk menyadari kesalahan kalian. *mengheningkan cipta mulai.... Selesai*. Sudah sadar? Apa gak sadar sadar? Ini yang gue gelisahkan. Coba simak situasi ini.

"Main futsal yuk?"

"Ayo. Ayo. Ayo. Kapan?"

"Sekarang, lo mau gak?"

"Mau lah, gue udah lama banget gak main futsal"

*seketika hp berbunyi*

"Yah, gue gak ikut deh. Ini cewek gue nelpon. Gue harus nganterin pulang"

"Yakin lo, lo gak mau ikutan?"

"Gimana ya?..."

"Eh eh, jangan nangis. Jangan nangis."

*tak beberapa lama cowok tadi nganterin cewek nya pulang*

Tahu gak? Buat cowok itu adalah situasi yang serba salah, mau nganterin ceweknya pulang tapi pengen banget main futsal, kalau gak di anterin nanti ngambek. Serba salah banget, kayak makan buah simalakama. Di makan mati, enggak di makan juga mati. Iya gak? Mungkin kalian bertanya, "Kalau begitu caranya, terus buat apa cowok punya pacar kalau gak mau direpotin?". Siapa bilang kami gak mau direpotin, kami mau direpotin asalkan yang bisa kalian kerjakan sendiri kalian coba kerjakan sendiri, kami siap direpotin dengan hal yang tidak bisa kalian kerjakan.


4. Jangan menunggu

Ibarat striker dalam sepak bola, seorang striker tidak akan bisa menjadi striker jempolan apabila cara bermain mereka hanya sebatas menunggu bola tanpa adanya usaha. Tentulah bola yang ditunggu bakal keduluan lawan. Striker jempolan akan berusaha menjemput bola ke tengah lapangan atau merebut bola dari kaki lawan. Itulah yang dinamakan striker jempolan. Kalian tahu striker kan? Striker, pemain depan dalam sepak bola.

Sama halnya dengan striker, kalian sebagai cewek, untuk mendapatkan pujaan hati jangan hanya diam saja menunggu. Sekarang tuh bukan lagi zamannya "diam itu emas". Siapa yang bergerak duluan dialah pemenangnya. Menunggu malah akan membiarkan saingan saingan kalian melangkah mulus tanpa adanya tantangan. Intinya, kalian jangan terlalu munafik di depan pujaan hati kalian dengan menunggu dan berpura pura kelihatan gak suka.

Memang, tatanan kehidupan sosial kita sudah terlanjur memberikan anggapan bahwasannya cowok yang mengejar dan cewek yang di kejar. Gue tidak menyalahkan itu, sekali lagi gue tidak menyalahkan anggapan itu. Tapi, apa salahnya apabila cewek yang duluan dan kami para cowok (merasakan) di biarkan menunggu? Kenapa kalian tidak mencoba? Takut dianggap murahan dan memalukan? Oke, kalau kalian tidak mau mengatakan dan memulai duluan. Setidaknya kalian menunjukan sesuatu kepada kami, sehingga kami tahu apakah orang yang kami tuju mempunyai perasaan yang sama atau tidak dengan kami.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar