Cie cie yang udah UN. Gimana nih UN-nya susah? Sulit? Atau susah susah sulit? Gak usah marah marah gitu dong jawabnya, kan udah selesai. Oke oke, kalau kalian masih gak terima UN nya susah gimana kalau besok kita culik orang yang buat soal? Culik, kita kasih soal, kalau gak bisa jawab, kita kurung di kandang buaya. Brilian kan ide gue? Biar mereka tahu bagaimana rasanya menjawab soal yang balasannya kematian. iya, gak lulus Monyet!. Anjrit, soal susahnya udah kayak ngejawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir, kebayang kan? hanya orang beriman yang bisa menjawabnya.
Terlepas dari itu semua,
memang apa faedahnya coba pemerintah ngadain UN. Untuk mengukur materi materi
apa saja yang telah di kuasai selama 3 tahun? Untuk mengukur seberapa besar
kemampuan siswa? Atau untuk mengukur kesiapan menuju masa perkuliahan? Omong
kosong. Yang ada UN malah menambah penderitaan orang yang menjalaninya. Siap siap aja kalian yang mau kelas 3 yang bakalan merasakan UN, gue cuma mau bilang "MAMPUS LO!!" Gara
gara UN, Kita harus menyiapkan mental, belajar keras dan sebagainya. Kita
melakukan apa saja demi nilai UN yang menurut gue gak terlalu penting(yang
penting tuh, sholat, ibadah, pahala, nah itu yang penting).
Seriusan dah UN tuh gak ada
gunanya, cuma ngabisin tabungan negara hanya karena nyetak soal se Indonesia,
terus kalian pernah mikir gak berapa banyak pohon yang harus di tebang gara
gara UN? Pernah gak? Emangnya lembar UN selama ini terbuat dari apa? Kotoran ternak? Enggak
kan. (kenapa jadi kayak begini?).
Pemerintah juga menggembor
gemborkan UN tuh gak boleh nyontek, gak boleh kerja sama, gak boleh curang
percuma aja pemerintah ngomong sampe berbusa kalau toh akhirnya pada curang
juga. Begini pak, saya kasih tahu kalau mau semua siswa tidak melakukan
kecurangan sekalian aja gak usah ada UN. Adain UAS aja, UAS nya 20 paket(lah?
Sama aja).
Sekolah gue juga sama aja, setiap
tiang tiang depan kelas(pas gue UN) di tempel kertas berpita biru yang berisikan kalimat.
Jujur itu baik lah, Jujur itu keren lah, Jujur itu pemberani lah, pokoknya ada
kaitannya dengan kata jujur. Kayaknya mereka tuh terkesan gak percaya dengan
kejujuran kita, gak perlu ada kertas itu juga kalau kita sudah percaya pada
kemampuan sendiri ya bakalan jujur. Di sisi lain, emang orang yang sudah
berniat curang bakalan mengurungkan niatnya gitu setelah membaca kalimat
kalimat itu? Gak bakal, percaya deh, mau curang atau enggak itu semua soal
keyakinan aja. Lagian mereka yang berniat curang gak bakalan takut dengan efek
sampingnya, karena bersifat tanggungan bukan eksekusi ditempat.
Kita sama sama tahu orang
Indonesia tuh sudah kebal ancaman, apalagi ancamannya ringan. Ancaman ancaman agama
aja seperti dosa, masih banyak yang menganggap spele, udah tahu dosa, ya tetep dilakuin juga. Nah, itu orang Indonesia.
Percuma aja diancem "curang itu dosa". Saran gue berikan
ancaman yang sadis sadis, kan orang Indonesia suka tantangan. Berikan ancaman
seperti.
"Ketahuan
curang = Kepala melayang. Iya ketahuan, pancung"
"Curang.
Ketahuan. Colok matanya, pake tombak"
Gitu. Gue jamin orang bakalan
mikir beberpa kali untuk melakukan ke curangan. Tapi tapi, sekali kali boleh
lah curang, kalian perlu merasakan bagaimana tegangnya saat melakukan ke
curangan. Itu baik kok. Gue, tukang parkir, pak satpam, mas mas Indomaret aja
pernah curang, masa kalian belum pernah. Ulangan tuh jangan dianggep serius.
Segitu aja untuk hari ini . Nih yang perlu
kalian catat. Gue kasih tahu ya, dunia tidak membutuhkan orang yang hanya
mengandalkan kepintaran dalam pelajaran. Dunia membutuhkan orang yang pintar,
kreatif dan selalu berpikir ke depan. Nah, saran gue buat kalian yang sebentar
lagi masuk dunia perkuliahan. Jangan sia sia kan kesempatan itu, ambil yang
kira kira baik untuk kalian, dan pelajari yang buruk. Agar kalian
tahu bagaimana cara mengatasi keburukan itu.
Jackpot Casino: Play & Win At Online Casino
BalasHapusJackpot Casino - a Licensed Online Casino. We're 메리트카지노총판 proud to present you with a wide range of exciting games to kadangpintar play, from video slots to live dealer deccasino